Ayah

Ku Berkaca kaca disamping puasa mu Ayah,

Tersendat mengeja nama mu, mengeja jalan hidup ini,

Dengan tertunduk ku coba mengisah kan kasih sayang mu yang ku rindu kan,

Kau bagai jadi satu mukjizat bagi ku, dan disaat para utusan itu memanggil mu...

Kau laksana sedang tasbih mengelu elu kan Asma Nya,

yang ada hanya suara suara tangisan.

Ku damai disamping pusara mu Ayah, dengan kamboja yang ku petik ini,

semoga disekitar mu dinyalakan api di malam hari menghangat kan tidur pajang mu di temani para pendahulu,

Moyang ku, seakan kau sedang berkhotbah diantara mereka, mendermakan ketulusan hati mu, menjaga ku mereka para penerus mu...

Ku smakin tersedu di samping pusara mu Ayah,

Ketangguhan ku selama ini trus pupus sudah,

Tanpa mu Ku merasa tersesat di hamparan jalan yang terbentang, dan untuk mu Ayah..

Gelombang ucapan dari sang Maha Rahman dengan pemberkatan hati hati yang mewangi,

Karena kebesaran jiwa mu kan slalu mendapat penjagaan dari penjaga yang terpercaya.

0 komentar:

Posting Komentar